SEJARAH EKONOMI INDONESIA
Sejarah Prakolonial Indonesia
Sejarah
awal
Pada masa sebelum kekuatan Eropa
Barat mampu menguasai daratan dan perairan Asia Tenggara, belum ada Indonesia.
Para cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu
Jawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatra sekitar 200 SM. Bukti fisik awal yang
menyebutkan tanggal adalah dari abad ke-5 mengenai dua kerajaan bercorak
Hinduisme: Kerajaan Tarumanagara menguasai Jawa Barat dan Kerajaan Kutai di
pesisir Sungai Mahakam, Kalimantan. Pada tahun 425 agama Buddha telah mencapai
wilayah tersebut.
Di saat Eropa memasuki masa
Renaisans, Nusantara telah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun
dengan dua kerajaan besar yaitu Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit di Jawa,
ditambah dengan puluhan kerajaan kecil yang sering kali menjadi vazal
tetangganya yang lebih kuat atau saling terhubung dalam semacam ikatan
perdagangan (seperti di Maluku).
Nusantara yang sekarang kita kenal
sebagai Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan tanah yang dikuasai oleh
berbagai kerajaan dan kekaisaran, kadang hidup berdampingan dengan damai
sementara di lain waktu berada pada kondisi berperang satu sama lain. Nusantara
yang luas tersebut kurang memiliki rasa persatuan sosial dan politik yang
dimiliki Indonesia saat ini. Meskipun demikian, jaringan perdagangan terpadu
telah berkembang di wilayah ini terhitung sejak awal permulaan sejarah Asia.
Terhubung ke jaringan perdagangan merupakan aset penting bagi sebuah kerajaan
untuk mendapatkan kekayaan dan komoditas, yang diperlukan untuk menjadi kekuatan
besar. Tapi semakin menjadi global jaringan perdagangan ini di nusantara,
semakin banyak pengaruh asing berhasil masuk; suatu perkembangan yang akhirnya
akan mengarah pada kondisi penjajah.
Keberadaan sumber-sumber tertulis adalah yang memisahkan
masa sejarah dari masa prasejarah. Karena sedikitnya sumber-sumber tertulis
yang berasal dari masa sebelum tahun 500 Masehi, sejarah Indonesia dimulai agak
terlambat. Diduga sebagian besar tulisan dibuat pada bahan yang mudah rusak dan
- ditambah dengan iklim tropis lembab dan standar teknik konservasi yang
berkualitas rendah pada saat itu - ini berarti bahwa sejarawan harus bergantung
pada inskripsi/prasasti di atas batu dan studi sisa-sisa candi kuno untuk
menelusuri sejarah paling terdahulu nusantara. Kedua pendekatan ini memberikan
informasi mengenai struktur politik tua karena baik sastra maupun pembangunan
candi adalah contoh budaya tinggi yang diperuntukkan bagi elit penguasa.
Sejarah Indonesia memiliki ciri sangat khas, yaitu umumnya
berpusat di bagian barat Nusantara (khususnya di pulau Sumatera dan Jawa).
Karena sebagian besar bagian timur Nusantara memiliki sedikit kegiatan ekonomi
sepanjang sejarah (terletak jauh dari jalur perdagangan utama), hal itu
menyebabkan sedikitnya kegiatan politik; suatu situasi yang berlanjut hingga
hari ini.
A. Masa Sebelum Penjajahan ( Sebelum Tahun 1600
)
Dinamika
perekonomian Indonesia pada masa sebelum penjajahan dimulai dari jaman
pra-sejarah sampai dengan masuknya kolonialisme di Indonesia. Atas dasar hal
itu, maka dinamika perekonomian Indonesia sejalan dengan perkembangan kehidupan
bangsa Indonesia yang diwujudkan melalui keberadaan kerajaan yang ada di
nusantara. Posisi gografis dimana pusat kerajaan berada beragam dan berakibat
pada keragaman corak aktivitas perekonomiannya.
Kerajaan
Kutai terletak pada jalur perdagangan dan pelayaran antara Barat dan Timur,
maka aktivitas perdagangan menjadi mata pencaharian utama, sehingga rakyat
Kutai sudah mengenal perdagangan internasional. Kerajaan Tarumanegara berada di
daerah agraris sehingga kehidupan perekonomian masyarakat Tarumanegara adalah
pertanian dan peternakan. Kerajaan Sriwijaya berada di pesisir utara Pulau
Sumatera dan berada pada urat nadi perdagangan di Asia Tenggara, sehingga
masyarakat Sriwijaya menguasai perdagangan.
Kerajaan
Mataram berada bagian tengah Pulau Jawa, posisi ini membuat masyarakat Mataram
bertumpu pada sektor pertanian. Kehidupan ekonomi masyarakat pada jaman
Kerajaan Singasari berbasis pada pertanian, pelayaran, dan perdagangan.
Kerajaan Majapahit dekat dengan pertanian, maka kehidupan ekonomi masyarakat
Majapahit hidup dari pertanian dan perdagangan.
Singkatnya,
dalam masa sebelum penjajahan, perekonomian Indonesia bertumpu pada sector
pertanian dan perdagangan.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar