Pengertian
Kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dalam
memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak (BPS dan Depsos, 2002:3).
Kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang berada di
bawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non
makanan, yang disebut garis kemiskinan (poverty line) atau batas kemiskinan
(poverty threshold). Garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diperlukan
oleh setiap individu untuk dapat membayar kebutuhan makanan setara 2100 kilo
kalori per orang per hari dan kebutuhan non-makanan yang terdiri dari
perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, serta aneka barang dan
jasa lainnya (BPS dan Depsos,2002:4).
Kemiskinan pada umumnya didefinisikan dari segi
pendapatan dalam bentuk uang ditambah dengan keuntungan-keuntunan non-material
yang diterima oleh seseorang. Secara luas kemiskinan meliputi kekurangan atau
tidak memiliki pendidikan, keadaan kesehatan yang buruk, kekurangan
transportasi yang dibutuhkan oleh masyarakat (SMERU dalam Suharto dkk, 2004).
Fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak
mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan
atau orang yang mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak memenuhi
kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan (Depsos, 2001).
Kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk
mengakumulasikan basis kekuasaan sosial. Basis kekuasaan sosial meliputi:
- modal produktif atau asset (tanah, perumahan, alat produksi, kesehatan),
- sumber keuangan (pekerjaan, kredit),
- organisasi sosial dan politik yang dapat digunakan untuk mencapai kepentingan bersama (koperasi, partai politik, organisasi sosial),
- jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang, dan jasa,
- pengetahuan dan keterampilan, dan
- informasi yang berguna untuk kemajuan hidup (Friedman dalam Suharto, dkk.,2004:6).
Konsep Kemiskinan
Kemiskinan dapat
dilihat dari dua sisi yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.
Kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif adalah konsep kemiskinan yang mengacu
pada kepemilikan materi dikaitkan dengan standar kelayakan hidup seseorang atau
kekeluarga. Kedua istilah itu menunjuk pada perbedaan sosial (social
distinction) yang ada dalam masyarakat berangkat dari distribusi pendapatan.
Perbedaannya adalah bahwa pada kemiskinan absolut ukurannya sudah terlebih
dahulu ditentukan dengan angka-angka nyata (garis kemiskinan) dan atau
indikator atau kriteria yang digunakan, sementara pada kemiskinan relatif
kategori kemiskinan ditentukan berdasarkan perbandingan relatif tingkat
kesejahteraan antar penduduk. Untuk melihat lebih jauh kondisi kemiskinan yang
terjadi di Indonesia berikut ini ditampilkan tabel perkembangan jumlah penduduk
miskin yang terjadi di daerah perkotaan dan pedesaan beserta persentase
penduduk miskin
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar