Kamis, 30 April 2015

5.2 Pertumbuhan dan perubahan struktur Indonesia

  A.      Pertumbuhan Ekonomi
              Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Karena jumlah penduduk bertambah setiap tahun yang dengan sendirinya kebutuhan konsumsi sehari-hari juga bertambah setiap tahun, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun.
              Pertumbuhan ekonomi bisa bersumber dari pertumbuhan permintaan agregat (AD) dan pertumbuhan penawaran agregat (AS). Dari sisi AD, peningkatan AD di dalam ekonomi bisa terjadi karena ON, yang terdiri atas permintaan masyarakat (konsumen), perusahaan dan pemerintah meningkat.
              Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat dan merata. Pertumbuhan ekonomi juga harus disertai dengan program pembangunan social

Sumber-Sumber Pertumbuhan
            Pertumbuhan ekonomi bisa bersumber dari pertumbuhan permintaan agregat (AD) dan pertumbuhan penawaran agregat (AS). Dari sisi AD, peningkatan AD di dalam ekonomi bisa terjadi karena ON, yang terdiri atas permintaan masyarakat (konsumen), perusahaan, dan pemerintah meningkat.

Teori-Teori dan Model-Model pertumbuhan
a. Teori Klasik
            Beberapa teori klasik antara lain sebagai berikut.

1) Teori Pertumbuhan Adam Smith
            Di dalam teori ini, ada tiga faktor penentu proses produksi/pertumbuhan, yakni SDA, SDM (sumber daya Manusia), dan barang modal

2) Teori Pertumbuhan David Ricardo
            Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh SDA (dalam arti tanah) yang terbatas jumlahnya, dan jumlah penduduk yang menghasilkan jumlahnya, dan jumlah  penduduk yang menghasilkan jumlah tenaga kerja yang menyesuaikan diri dengan tingkat upah, di atas atau di bawah tingkat upah alamiah (atau minimal). David ricardo juga melihat adanya perubahan teknologi yang selalu terjadi.

3) Teori Pertumbuhan dari Thomas Robert Malthus
            Menurutnya, ukuran keberhasilan pembangunan suatu perekonomian adalah kesejahteraan negara, yakni jika PNB poteensialnya meningkat. Sektor yang dominan adalah pertanian dan perindustrian.

4) Teori Marx
            Marx membuat lima tahapan perkembangan sebuah perekonomian, yakni: 
                     (a) perekonomian komunal primitif; 
                     (b) perekonomian perbudakan; 
                     (c) perekonomian feodal; 
                     (d) perekonomial kapitalis; dan 
                     (e) pereokonomial sosialis. 

Tititk kritis dari teori Marx ini adalah adalah pada transisi dari perekonomian kapitalis ke perekonomian sosialis.
            Jika dirangkum teori-teori klasik ini, maka ada dua hal penting yang membedakannya dengan teori-teori lainnya yang muncul setelah itu, yakni:
1.           Faktor-faktor produksi utama adalah tenaga kerja, tanah, dan modal
2.           Peran teknologi dan ilmu pengetahuan serta peningkatan kualitas dari tenaga kerja dan dari input-input produksi lainnya terhadap pertumbuhan output tidak mendapat perhatian secara ekplisit atau dianggap konstan (teknologi dianggap suatu koefisien yang tetap, tidak berubah).

b. Teori Neo-Keynes
            Teori neo-Keynes adalah modal dari Harrod dan Domar yang mencoba memperluas teori Keynes mengenai keseimbangan pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang dengan melihat pengaruh dari investasi, baik pada AD maupun pada perluasan kapasitas produksi AS, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

c. Teori Neo-Klasik
            Beberapa model neo-klasik adalah antara lain sebagai berikut.

1) Model Pertumbuhan A. Lewis
            Model ini dikenal dengan sebutan suplai tenaga kerja yang tidak terbatas adalah satu di antara model neo-klasik yang meneliti gejala di negara-negara berkembang (NSB). Model ini menjelaskan bagaimana pertumbuhan ekonomi dimulai di sebuah NSB yang mempunyai dua sektor dengan sifat yang berbeda, yakni prtanian tradisional yang subsistem di pedesaan dan industri yang modern di perkotaan.

2) Model Pertumbuhan Paul A. Baran
            Model ini dikenal sebagai teori pertumbuhan dan stagnasi ekonomi. Menurut Baran, proses kapitalisme di NSB berbeda dengan yang terjadi di NM (negara maju). Di NM, proses kapitalisme yang memakan waktu cukup panjang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Pertumbuhan ekonomi (atau produksi) meningkat bersamaan dengan perpindahan masyarakat petani dari pedesaan ke industri di perkotaan.
b.        Peningkatan produksi barang dan jasa berbarengan dengan terjadinya pembagian dan spesialisasi kerja.

Sedangkan, di NSB proses akumulasi modal tidak terjadi. Yang terjadi justru sebaliknya, yaitu modal asing yang datang ke NSB justru mengambil surplus ekonomi yang terjadi, sehingga kapital yang ada justru berkurang, dan masyarakat menjadi miskin karena tidak menikmati surplus tersebut.

3) Teori Ketergantungan Neokolonial
            Dasar pemikiran dari teori ini adalah bahwa pembangunan ekonomi di NSB sangat tergantung pada NM, terutama dalam investasi langsung (PMA) di sektor pertambangan dan impor barang-barang produksi.

4) Model Pertumbuhan WW. Rostow
            Menurut rostow, pembangunan ekonomi di manapun juga merupakan proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat terbelakang ke masyarakat maju.

5) Model Pertumbuhan Solow
            Model pertumbuhan solow adalah penyempurnaan model pertumbuhan Harrod-Domar. Dalam model Solow, proporsi faktor produksi di asumsikan dapat berubah (jumlah kapital dan tenaga kerja atau rasio dari kedua faktor ini dalam sebuah proses produksi/produk tidak harus konstan, atau bisa saling mensubstitusikan) dan tingkat upah tenaga kerja dan suku bunga juga bisa berubah.

d. Teori Modern
            Dalam teori modern ini, faktor-faktor  produksi yang krusial tidak hanya banyaknya tenaga kerja dan modal, tetapi juga kualitas SDM dan kemajuan teknologi, kewirausahaan, bahan baku dan material. Bahkan dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dunia saat ini, kua;itas SDM dan teknologi merupakan dua faktor dalam satu paket yang menjadi penentu utama keberhasilan suatu bangsa/negara.


Daftar Pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar