Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Sejak Orde Baru Hingga Pasca Krisis
Melihat kondisi pembangunan ekonomi Indonesia selama pemerintahan orde baru
(sebelum krisis 1997) dapat dikatakan bahwa Indonesia telah mengalami suatu
proses pembangunan ekonomi yang spektakuler, paling tidak pada tingkat makro.
Dua di antaranya yang umum digunakan adalah tingkat PN per kapita dan laju
pertumbuhan PDB per tahun.
Resensi
ekonomi dunia yang terutama disebabkan oleh rendahnya laju pertumbuhan PDB atau
PN di NM, yang secara bersama mendominasi perdagangan dunia, mengakibatkan
lemahnya permintaan dunia terhadap barang-barang ekspor dari Indonesia, yang
selanjutnya dapat menyebabkan defisit saldo neraca perdagangan.
Pada
awalnya, salah satu faktor penting yang menyebabkan merosotnya kegiatan
invertasi di dalam negeri selama masa krisis, seperti juga di negara-negara
Asia lain yang terkena krisis (Korea Selatan dan Thailand), adalah karena
kerugian besar yang di alami oleh banyak perusahaan swata akibat depresiasi
rupiah yang besar, sementara uang luar negerinya dalam mata uang dolas AS tidak
dilindungi (hedging) sebelumnya dengan kurs tertentu di pasar berjangka waktu
ke depan (forward).
Antara
tahun 1965 sampai 1997 perekonomian Indonesia tumbuh dengan persentase
rata-rata per tahunnya tujuh persen. Dengan pencapaian ini Indonesia tidak lagi
berada di tingkatan “negara-negara berpendapatan rendah” melainkan masuk ke
tingkatan “negara-negara berpendapatan menengah”. Meskipun demikian, krisis keuangan Asia yang
terjadi di akhir tahun 1990an telah memberikan efek negatif bagi perekenomian
nasional, akibatnya produk domestik bruto (PDB) Indonesia turun 13.6 persen di
tahun 1998 dan naik sedikit di tahun 1999 sebanyak 0.3 persen. Antara tahun
2000 sampai 2004 perekenomian mulai memulih dengan rata-rata pertumbuhan PDB
sebanyak 4.6 persen per tahun. Setelah itu PDB Indonesia meningkat dengan nilai
rata- rata per tahun sekitar enam persen, kecuali tahun 2009 dan 2013, ketika
gejolak krisis keuangan global dan ketidakpastian terjadi. Meski masih cukup
mengagumkan, PDB Indonesia turun ke nilai 4.6 persen dan 5.8 persen pada kedua
tahun tersebut.
Rata-rata
Pertumbuhan PDB (%) |
|
1998 – 1999
|
- 6.65
|
2000 – 2004
|
4.60
|
2005 – 2009
|
5.64
|
2010 – 2013
|
6.15
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
|
PDB
(dalam milyar USD) |
285.9
|
364.6
|
432.1
|
510.2
|
539.4
|
706.6
|
846.8
|
878.0
|
PDB
(perubahan % tahunan) |
5.5
|
6.3
|
6.1
|
4.6
|
6.1
|
6.5
|
6.2
|
5.8
|
PDB per Kapita
(dalam USD) |
1,643
|
1,923
|
2,244
|
2,345
|
2,984
|
3,467
|
3,546
|
3,468
|
Sumber: Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan
Badan Pusat Statistik (BPS)
Daftar Pustaka :
http://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-makro/produk-domestik-bruto-indonesia/item253
http://pertumbuhanekonomiindonesia-indra.blogspot.com/2010/11/pertumbuhan-ekonomi-perubahan-struktur.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar