Sektor Pertanian di Indonesia
Sektor
pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur
pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan sektor yang tidak
mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa.
Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu pun yang
menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan pertanian yang tidak
terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran.
Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan
tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya.
Banyak hal yang harus kita lakukan dalam mengembangkan
pertanian pada masa yang akan datang. Kesejahteraan petani dan keluarganya
merupakan tujuan utama yang menjadi prioritas dalam melakukan program apapun.
Dimana Sistem tersebut harus dapat berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan
dan desentralistik.
Permasalahan Seputar Pertanian
Pembangunan sektor pertanian bukan suatu hal mudah. Ada banyak hal sesungguhnya yang menjadi permasalahan misalnya masih rendahnya pengetahuan petani atas akses informasi dan teknologi, permasalahan lemahnya akses modal, juga dapat berupa investasi yang dimiliki oleh petani yang kurang. Hal ini menjadi sangat kontras sementara pertanian mendominasi hampir setiap segi perekonomian, misalnya dalam penyerapan tenaga kerja.
Sebenarnya permasalahan tersebut diatas bukan temuan baru, masalah ini sudah sejak lama ada sejalan dengan keberadaan pertanian itu sendiri. Terkait dengan hal tersebut sesungguhnya pemerintah telah meluncurkan berbagai program yang mendukung petani.misalnya dalam hal peningkatan produksi pangan dikembangkan lewat balai pengkajian dan penelitian pertanian tentang teknologi tepat guna dan pengembangan benih-benih unggulan berpotensi.
Keberhasilan pencapaian sasaran peningkatan pembangunan sektor pertanian tidak dapat di raih dengan kemauan di satu pihak saja misalnya dari pemerintah saja. Perlu kiranya ada kerjasama dengan berbagai kalangan yang berkecimpung langsung di bidang pertanian baik itu dari lembaga peneliti, ilmuan, inovator, kalangan akademic, maupun pihak swasta sebagai kalangan industri. Kerjasama yang harmonis, kolaborasi yang solid seluas-luasnya dapat memecahkan kebuntuan masalah pertanian yang dihadapi.
Sektor pertanian masih memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Setidaknya ada empat hal yang dapat dijadikan alasan.
Pertama, Indonesia merupakan negara berkembang yang masih relatif tertinggal dalam penguasaan Iptek muktahir serta masih menghadapi kendala keterbatasan modal, jelas belum memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) pada sektor ekonomi yang berbasis Iptek dan padat modal. Oleh karena itu pembangunan ekonomi Indonesia sudah selayaknya dititik beratkan pada pembangunan sektor-sektor ekonomi yang berbasis pada sumberdaya alam, padat tenaga kerja, dan berorientasi pada pasar domestik. Dalam hal ini, sektor pertanianlah yang paling memenuhi persyaratan.
Kedua, menurut proyeksi penduduk yang dilakukan oleh BPS penduduk Indonesia diperkirakan sekitar 228-248 juta jiwa pada tahun 2008-2015. Kondisi ini merupakan tantangan berat sekaligus potensi yang sangat besar, baik dilihat dari sisi penawaran produk (produksi) maupun dari sisi permintaan produk (pasar) khususnya yang terkait dengan kebutuhan pangan. Selain itu ketersedian sumber daya alam berupa lahan dengan kondisi agroklimat yang cukup potensial untuk dieksplorasi dan dikembangkan sebagai usaha pertanian produktif merupakan daya tarik tersendiri bagi para investor untuk menanamkan modalnya.
Ketiga, walaupun kontribusi sektor pertanian bagi output nasional masih relatif kecil dibandingkan sektor lainnya yakni hanya sekitar 12,9 persen pada tahun 2006 namun sektor pertanian tetap merupakan salah satu sumber pertumbuhan output nasional yang penting. Berdasarkan data BPS, pada Bulan Februari 2007 tercatat sektor pertanian merupakan penyerap tenaga kerja terbesar, yakni sekitar 44 persen.
Keempat, sektor pertanian memiliki karakteristik yang unik khususnya dalam hal ketahanan sektor ini terhadap guncangan struktural dari perekonomian makro. Hal ini ditunjukkan oleh fenomena dimana sektor ini tetap mampu tumbuh positif pada saat puncak krisis ekonomi sementara sektor ekonomi lainnya mengalami kontraksi. Adapun umumnya sektor nonpertanian pada periode krisis ekonomi yang parah tersebut pertumbuhannya adalah negatif.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pentingnya sektor pertanian dengan menempatkan revitalisasi pertanian sebagai satu dari strategi tiga jalur (triple track strategy) untuk memulihkan dan membangun kembali ekonomi Indonesia. Salah satu tantangan utama dalam menggerakan kinerja dan memanfaatkan sektor pertanian ini adalah modal atau investasi. Pengembangan investasi di sektor pertanian diperlukan untuk dapat memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan petani, serta pengembangan wilayah khususnya wilayah perdesaan.
MANFAAT SEKTOR PERTANIAN
Kegiatan pertanian merupakan mata pencaharian terbesar
penduduk didunia termasuk di Indonesia. Sejarah Indonesia pun tidak terlepas
dari sektor pertanian (menghasilkan bahan baku seperti padi, jagung, sagu, dll)
dan perkebunan (menghasilkan buah-buahan) terutama pada masa kolonial
penjajahan Belanda kegiatan pertanian dan perkebunan menjadi penentu tingkat
social dan perekonomian seseorang.
- Potensi Sumber
Daya Yang Sangat Besar dan Beragam
Potensi yang demikianlah yang harusnya kita perhatikan dan
dimanfaatkan sebaik-baiknya. Meskipun sektor pertanian
kelihatannya mudah dan berpengaruh kecil terhadap PDB (Produk
Domestik Bruto) namun disinilah kekayaan yang berlimpah yang dianugerahi oleh
alam kepada negara kita yang perlu dikembangkan dan diolah demi
peningkatan pendapatan perekonomian negara
- Pangsa Pasar Terhadap
Pendapatan Nasional Cukup Besar
Sektor pertanian harus diperhatikan lebih baik karena
menjadi faktor primer dalam pemenuhan kebutuhan dan seharusnya sebagai negara
yang terletak diwilayah tropis kita harus bisa memanfaatkan keadaan alam yang
ada dengan meningkatkan hasil produksi dari sektor pertanian ini karena selain
bermanfaat sebagai pemenuh kebutuhan setiap keluarga bisa menjadi sector yang
amat menguntungkan apabila dibawa kepangsa pasar dan dilihat pada pangsa pasar
yang lebih luas. Bila dilihat dari segi ekonomi sektor pertanian ini mampu
menaikan PDB kita dan membawa keuntungan tentu saja apabila ditingkatkan hasil
produksinya dan mencari wilayah yang dianggap memiliki pangsa pasar yang luas
- Peranan
Petani Dalam Penyediaan Pangan Masyarakat
Keterkaitan peran para petani dengan masyarakat
bisa disamakan sebagai keterkaitan antara produsen dengan
konsumen. Dimana produsen harus selalu menyediakan setiap saat barang-barang
kebutuhan dari konsumennya. Oleh karena itu terdapat saling ketergantungan antara peran petani dengan
masyarakat dalam pemenuhan
setiap kebutuhan masyarakat.
- Menjadi Basis
Pertumbuhan Ekonomi
Dari
data BPS tersebut bisa kita definisikan bahwa sector pertanian menempati
peringkat ke-3 setelah sektor industry dalam pendapatan negara tiap tahunnya.
Menurut laporan
BPS sector pertanian menunjukan nilai bruto sebesar Rp. 239,4 triliun. Kedua terbesar setelah
sector industri.
- Kontribusi
Terhadap Kesempatan Kerja
Struktur
tenaga kerja kita sekarang masih didominasi oleh sektor pertanian sekitar
42,76 persen (BPS 2009), selanjutnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran
sebesar 20.05 persen, dan industri pengolahan 12,29 persen. Pertumbuhan tenaga
kerja dari 1998 sampai 2008 untuk sektor pertanian 0.29 persen, perdagangan,
hotel dan restoran sebesar 1,36 persen, dan industri pengolahan 1,6 persen
- Kontribusi
Pertanian Terhadap Devisa
Pertanian juga mempunyai kontribusi yang besar terhadap
peningkatan devisa, yaitu lewat peningkatan ekspor dan atau pengurangan tingkat
ketergantungan Negara tersebut terhadap impor atas komoditi pertanian.
Komoditas ekspor pertanian Indonesia cukup bervariasi mulai dari getah karet,
kopi, udang, rempah-rempah, mutiara, hingga berbagai macam sayur dan buah.
Daftar
Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar