Pembangunan Ekonomi Regional
Di
dalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah
memerlukan perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi
terhadap pembangunan yang dilakukannya.Seiring dengan semakin pesatnya
pembangunan bidang ekonomi, maka terjadi peningkatan permintaan data dan
indikator-indikator yang menghendaki ketersediaan data sampai tingkat
Kabupaten/Kota. Data dan
indikator-indikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Menghadapi
realitas kehidupan yang menunjukkan adanya kesenjangan kesejahteraan
mengakibatkan adanya pekerjaan berat kepada para ahli pembangunan termasuk di
dalamnya para pembuat kebijakan. Ini dimaksudkan untuk mengatasi berbagai persoalan yang
munculakibat kesenjangan kesejahteraan, perlu dilakukan upaya pembangunan yang
terencana.
Upaya
pembangunan yang terencana dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan
yangdilakukan. Lebih jauh lagi berarti perencanaan yang tepat sesuai dengan
kondisi di suatu wilayah menjadi syarat mutlak dilakukannya usaha
pembangunan.Perencanaan pembangunan memiliki ciri khusus yang bersifat usaha
pencapaian tujuan pembangunan tertentu. Adapun ciri dimaksud antara lain:
- Perencanaan
yang isinya upaya-upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi yang kuat
dapat tercermin dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi positif.
- Ada
upaya untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.
- Berisi
upaya melakukan struktur perekonomian
- Mempunyai
tujuan meningkatkan kesempatan kerja
- Adanya
pemerataan pembangunan
Menurut Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY), hanya dapat dilakukan dengan menerapkan enam strategi dasar pembangunan:
a)
Menerapkan
strategi pembangunan yang inklusif, yang menjamin pemerataan dan keadilan,serta
mampu menghormati dan menjaga keberagaman rakyat Indonesia.
b)
Pembangunan
Indonesia haruslah berdimensi kewilayahan.
Sehubungan
dengan perencanaan pembangunan wilayah, terdapat dua cara dari atas kebawah top
down approach) yaitu perencanaan
nasional memberikan petunjuk berapa besar keuangan yang disediakan untuk
daerah; kemudian dilakukan dari bawah keatas (botton up approuch) yang dimulai
dari perencanaan wilayah taraf terendah
dan berakhir dengan perencanaan nasioal. Untuk perencanaan wilayah secara
keseluruhan (regional planning) tersebut dapat digunakan beberapa metode
seperti:
1.
Pengembangan
wialayah secara admisitratif atau secara geografis dengan mengembangan seluruh
wilayah perdesaan dan perkotaan,
misalnya pengembangan daerah Jawa Barat
atau pengembangan wilayah geografis Jawa Barat (terdiri atas Propinsi Jawa
Barat dan DKI Jakarta).
2.
Pengembangan
wilayah aliran sungai yang pengembangannya dilakukan di wilayah aliran sungai
tertentu. Di wilayah aliran sungain tersebut dilakukan peningkatan pemanfaatan
sungai, tanah dan sumberdaya alam lainnya. Dengan demikian dapat dikembangkan
pertanian dan peternakan, kehutanan, industri, perikanan, pelayanan dan
sebagainya. Dalam pengembangan tersebut digunakan pendekatan teritorial.
3.
Pengembangan
wilayah perdesaan yang dilakukan dengan meningkatkan kehidupan sosial ekonomi
penduduk dengan mengembangkan pertanian yang merupakan mata pencaharian pokok
penduduk. Hal itupun menggunakan pendekatan teritorial. Pembangunan desa yang
baru (diluar Jawa) dilakukan dengan transmigrasi, permukiman kembali dan perkebunan
inti rakyat (PIR); sedangkan pembangunan desa lama ( diseluruh Indosnesia )
dilakukan dengan sistem unit daerah kerja pembangunan (UDKP), pendekatan
ekologi, desa terpadu dan sebaginya.
4.
Pengembangan
wilayah menurut sistem perkotaan yang termasuk perencanaan wilayah fungsional
serta mempunyai hubungan dalam ruang
(spasial) atau hubungan difusi
c)
Menciptakan
integrasi ekonomi nasional dalam era globalisasi.
d)
Pengembangan
ekonomi lokal di setiap daerah, guna membangun ekonomi domestik yang kuat
secara nasional.
Pengembangan dunia
usaha merupakan komponen penting dalam
pembangunan ekonomi daerah, karena daya tarik, kerativitas atau daya tahan
kegiatan ekonomi dunia usaha, adalah
merupakan cara terbaik untuk menciptakan perekonomian daerah yang sehat.
Untuk mencapai tujuan pembangunan fisik tersebut diperlukan alat-alat
pendukung, antara lain :
1.
Penciptaan iklim
usaha yang baik bagi dunia usaha, melalui pengaturan dan
kebijakan yangmemberikan kemudahan bagi dunia usaha dan pada saat yang sama
mencegah penurunankualitas lingkungan.
2.
Pembuatan
informasi terpadu yang memudahkan masyarakat dan dunia usaha
untuk berhubungan dengan aparat pemerintah daerah yang berkaitan dengan
perijinan dan informasirencana pembangunan ekonomi daerah.
3.
Pendirian pusat
konsultasi dan pengembangan usaha kecil, karena usaha kecil perannya
sangat penting sebagai penyerap tenaga kerja dan sebagai sumber dorongan
memajukan kewirausahaan.
4.
Pembuatan system
pemasaran bersama untuk menghindari skala yang tidak ekonomis
dalam produksi, dan meningkatkan daya saing terhadap produk impor, serta
sikap kooperatif sesama pelaku bisnis.
e)
Adanya
keserasian antara pertumbuhan dan pemerataan, atau Growth with Equity. Oleh
sebab itu, pemerintah menerapkan Program
Keluarga Harapan (PKH), , BLT, Jamkesmas, BOS, dan Kredit Usaha Kecil (KUR).
“Strategi
demikian juga merupakan koreksi atas kebijakan pembangunan terdahulu, yang
dikenal dengan trickle down effect,” ujarnya.
f)
Adapun strategi
yang terakhir adalah pembangunan yang menitik-beratkan pada kemajuan kualitas
manusianya. Manusia Indonesia bukan sekedar obyek pembangunan, melainkan justru
subyek pembangunan. Sumber daya manusia menjadi aktor dan sekaligus fokus
tujuan pembangunan, sehingga dapat dibangun kualitas kehidupan
manusia Indonesia yang makin baik
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar