Permasalahan Industri di Indonesia
Industrialisasi
di negara berkembang pada umumnya dilakukan sebagaiupaya mengganti
barang impor, dengan mencoba membuat sendirikomoditi-komoditi yang semula
selalu diimpor. Mengalihkan permintaanimpor dengan melakukan pemberdayaan
produksi dari dalam negeri.Strategi yang pertama dilakukan adalah
pemberlakuan hambatan tarif terhadap impor produk-produk tertentu.
Selanjutnya disusul denganmembangun industri domestik untuk memproduksi
barang-barang yang biasadi impor tersebut. Ini biasanya dilaksanakan
melalui kerja sama denganperusahaan-perusahaan asing yang terdorong
untuk membangun industri dikawasan tertentu dan unit-unit usahanya di
negara yang bersangkutan,dengan dilindungi oleh dinding
proteksi berupa tarif. Selain itu, mereka juga diberi
insentif-insentif seperti keringanan pajak, serta berbagai fasilitas
dan rangsangan investasi lainnya. Untuk industri kecil yang baru tumbuh
terutama di negara yang sedangberkembang. Industri yang baru dibangun
belum memiliki kemampuan yangmemadai untuk berkompetisi secara frontal
dengan industri mapan darinegara-negara yang sudah maju. Industri negara
maju sudah berada di jalur bisnisnya dalam waktu yang sudah lama dan sudah
mampu melakukanefisiensi dalam proses-proses produksinya. Mereka mempunyai
informasidan pengetahuan yang cukup tentang optimisasi proses produksi,
situasidan karateristik pasar, serta kondisi pasar tenaga kerja sehingga mereka
mampu menjual produk yang berharga murah di pasar internasionaltetapi masih
tetap bisa menghasilkan keuntungan yang memadai.
Kendala bagi
pertumbuhan industri di dalam negeri adalah ketergantungan terhadap bahan baku
serta komponen impor. Mesin-mesin produksi yang sudah tua juga menjadi hambatan
bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi
Keterbatasan
infrastruktur jalan menjadi salah satu kendala yang kerap dilontarkan kalangan
pelaku industri di negeri ini. Pertumbuhan infrastruktur jalan tak sebanding
dengan pertumbuhan otomotif, akibatnya macet tak terhindarkan.
Persoalan lain
yang juga menjadi kendala sektor industri di negeri ini adalah kompetensi
sumber daya manusia. Hal ini terkait dengan produktivitas dan keterampilan
tenaga kerja tersedia.
Kendala lain
bagi pertumbuhan industri di dalam negeri adalah ketergantungan terhadap bahan
baku serta komponen impor. Mesin-mesin produksi yang sudah tua juga menjadi hambatan
bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi. . Permasalahan-permasalahan
tersebut telah menurunkan daya saing industri dalam negeri. Kementerian
Perindustrian telah mengidentifikasinya. Responsnya adalah dibuat Program
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri.
Kementerian
Perindustrian membuat kerangka pembangunan industry nasional. Kerangka itu yang
akan menjadi acuan untuk membangkitkan industri agar siap menghadapi
perdagangan bebas dan ASEAN Economic Community. Agar siap menghadapi itu semua,
menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton Supit, peningkatan
daya saing menjadi kunci utama. Leadership, mulai dari presiden hingga pejabat
pemerintah lainnya, yang mau mengenakan produk dalam negeri juga tidak boleh
diabaikan.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar