Jumat, 01 Mei 2015

11.4 Permasalahan Industrialisasi



Permasalahan Industri di Indonesia

Industrialisasi di negara berkembang pada umumnya dilakukan sebagaiupaya mengganti barang impor, dengan mencoba membuat sendirikomoditi-komoditi yang semula selalu diimpor. Mengalihkan permintaanimpor dengan melakukan pemberdayaan produksi dari dalam negeri.Strategi yang pertama dilakukan adalah pemberlakuan hambatan tarif terhadap impor produk-produk tertentu. Selanjutnya disusul denganmembangun industri domestik untuk memproduksi barang-barang yang biasadi impor tersebut. Ini biasanya dilaksanakan melalui kerja sama denganperusahaan-perusahaan asing yang terdorong untuk membangun industri dikawasan tertentu dan unit-unit usahanya di negara yang bersangkutan,dengan dilindungi oleh dinding proteksi berupa tarif. Selain itu, mereka juga diberi insentif-insentif seperti keringanan pajak, serta berbagai fasilitas dan rangsangan investasi lainnya. Untuk industri kecil yang baru tumbuh terutama di negara yang sedangberkembang. Industri yang baru dibangun belum memiliki kemampuan yangmemadai untuk berkompetisi secara frontal dengan industri mapan darinegara-negara yang sudah maju. Industri negara maju sudah berada di jalur bisnisnya dalam waktu yang sudah lama dan sudah mampu melakukanefisiensi dalam proses-proses produksinya. Mereka mempunyai informasidan pengetahuan yang cukup tentang optimisasi proses produksi, situasidan karateristik pasar, serta kondisi pasar tenaga kerja sehingga mereka mampu menjual produk yang berharga murah di pasar internasionaltetapi masih tetap bisa menghasilkan keuntungan yang memadai.

Kendala bagi pertumbuhan industri di dalam negeri adalah ketergantungan terhadap bahan baku serta komponen impor. Mesin-mesin produksi yang sudah tua juga menjadi hambatan bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi
Keterbatasan infrastruktur jalan menjadi salah satu kendala yang kerap dilontarkan kalangan pelaku industri di negeri ini. Pertumbuhan infrastruktur jalan tak sebanding dengan pertumbuhan otomotif, akibatnya macet tak terhindarkan.
Persoalan lain yang juga menjadi kendala sektor industri di negeri ini adalah kompetensi sumber daya manusia. Hal ini terkait dengan produktivitas dan keterampilan tenaga kerja tersedia.
Kendala lain bagi pertumbuhan industri di dalam negeri adalah ketergantungan terhadap bahan baku serta komponen impor. Mesin-mesin produksi yang sudah tua juga menjadi hambatan bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi. . Permasalahan-permasalahan tersebut telah menurunkan daya saing industri dalam negeri. Kementerian Perindustrian telah mengidentifikasinya. Responsnya adalah dibuat Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri.

Kementerian Perindustrian membuat kerangka pembangunan industry nasional. Kerangka itu yang akan menjadi acuan untuk membangkitkan industri agar siap menghadapi perdagangan bebas dan ASEAN Economic Community. Agar siap menghadapi itu semua, menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton Supit, peningkatan daya saing menjadi kunci utama. Leadership, mulai dari presiden hingga pejabat pemerintah lainnya, yang mau mengenakan produk dalam negeri juga tidak boleh diabaikan.







Daftar Pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar